Liburan Ke Banjarmasin, Kota 1000 Sungai

Sudah hampir 2 bulan sejak menikah, suami belum bisa pulang. Karena proyek yang padat dan memang belum jadwalnya untuk pulang. Yup, pengantin baru langsung ditinggal jauh, suami dapat tugas proyek di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Dan katanya dia baru bisa pulang pertengahan April, wah lama dong, rindunya sudah menumpuk sampai gak muat ini. hahahaha... lebay.

Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, cuti tahunan ku di kantor masi tersisa, dan akan 'hangus' gak berfaedah April tahun ini. Karena maksimal jatah cuti yang bisa diakumulasi adalah 18, dan sisa cuti ku tahun-tahun sebelumnya adalah 11, kalo diakumulasi dengan tahun ini jadinya 20, kan eman toh cuti 2 hari 'hangus'. Tiba-tiba kepikiran mau maen ke tempat suami, selama 2 hari itu.

Setelah, bilang sama suami, dia langsung hunting tiket pesawat yang agak murah. Dan Allhamdulillah, dapat tiket murah. Ijin cuti di ACC sama bu manajer, suami langsung reservasi tiket. dengan keberangkatan dari Surabaya jam 10.35 WIB sampai di Banjarmasin sekitar 12.45 WITA.

Agak deg deg an juga sih, karena ini pertama kalinya pergi sendirian dan jauh lagi.
Bissmillah... lagipula disana juga langsung dijemput suami.

Awalnya, aku ke Juanda mau pake travel, tapi karena travelnya jemput terlalu pagi, sekitar jam 4 pagi, sedangkan pesawatku jam 10, nunggu berjam-jam di Bandara nantinya.
Bapak dan Ibu mertua menawarkan mau nganter ke Juanda, supaya gak nunggu kelamaan disana katanya.
Baiklah, Allhamdulillah dititipkan ke Bapak Ibu mertua yang baik.

Hari Sabtu, 02/03/2019 berangkat dari Malang sekitar jam 06.00. Allhamdulillah, perjalanan lancar, belum ada kemacetan yang berarti. Pertigaan Karanglo yang sedang ada proyek Underpass juga gak macet panjang, hanya karena Traffic Light aja.

Sesampainya di Juanda sekitar jam 08.15.
Jam 08.30 mulai masuk. Nunggu nya yah, lumayan sih tapi gak selama kalo berangkat dengan travel.

Sekitar jam 10.15 sudah diarahkan masuk ke pesawat. Jam 10.30 pesawat sudah take off. Allhamdulillah, cuaca Surabaya hari ini cerah. Semoga perjalanannya lancar.

Jadwal perjalanan seharusnya 1 jam 10 menit, tapi Allhamdulillah gak sampe 1 jam lebih tepatnya 50 menit kita sudah landing di Bandara Syamsudin Noor.

Bandaranya relatif kecil, gak seluas Bandara Juanda, dan didepan pintu kedatangan sudah berderet sopir taksi dan porter yang menawarkan jasanya. Bahkan mereka cenderung agresif, saat aku bilang, "sudah dijemput, pak" mereka sampai ngikut dibelakang memastikan kita beneran dijemput.

Karena suami jemputnya telat, aku nunggu di Masjid disana, sekalian Dhuhuran.

Dan setelah selesai sholat ternyata suami sudah didepan pintu masjid.

Ahh.... longtime no see.... (tapi gak berpelukan kayak di film-film derama gitu lah), aku cuma salim cium tangan, trus ngobrol2 sambil nunggu motor yang akan kita sewa. Yupp, kita memutuskan selama aku di Banjarmasin, nyewa motor aja lebih fleksible daripada pake mobil kantor yang sewaktu-waktu akan digunakan untuk operasional.

Setelah nunggu sekitar 30 menit, orang yang akan menyewakan motornya sudah menunggu di Parkiran motor, aku dapat info contact persewaan ini search Google aja sih waktu itu. Tarifnya 80 ribu perhari, dan ongkos antar dan ambil sekitar 40 ribu, karena kita minta diantar di Bandara dan nantinya juga diambil di Bandara jadi kita kena charge itu. Kita sewa 2 hari + ongkos antar&ambil, syaratnya harus punya KTP + SIM + NPWP. KTP nya yang nanti buat Jaminan.

Cuss kita ke Banjarmasin Kota yang letaknya sekitar 45 menit dari Bandara.Langsung ke Hotel yang sudah kita pesan sebelumnya via aplikasi Traveloka.

Baru sampai beberapa kilometer dari Bandara, tiba2 motor kita berhenti mendadak, dan ternyata bensinnya abis, Ya Allah, baru juga nyampe sini sudah ada cerita ngeselin tapi lucu. Ngeselin lebih ke penyewa motornya sih, kenapa gak dicek dulu, mana motornya gak sesuai yang aku pesen sebelumnya lagi, untungnya tadi kita sempet lewatin penjual bensin eceran, nuntun lah motornya yah gak jauh2 banget sih. Sempet komplain sama persewaan motornya, mereka minta maaf karena memang gak di cek dulu sebelumnya, dan menawarkan dijemput buat dianterin bensinnya ke lokasi kita, tapi aku yang karena masih kesel, jawab gak usah aja, toh sudah dapat bensin eceran juga.
 

Kalo kata suami sih, "Belum apa-apa kita sudah punya cerita disini". Iya, cerita baru nyampe Banjarmasin sudah kehabisan bensin.

Sesampainya di Hotel, bersih-bersih dan persiapan nanti malam, suami ngajak jalan-jalan keliling Banjarmasin.

Habis maghrib kita berangkat, ditengah perjalanan hujan rintik-rintik. tapi masih kita terobos aja, karena kata suami disini lebih sering hujan lokal, disini hujan, nanti disana gak hujan. Oke manut...  dan hujan semakin deras, akhirnya kita langsung belok ke tempat makan "Ayam Bakar Wong Solo". Yah, jauh-jauh ke Banjarmasin makannya disini juga, di Malang juga ada kalo kayak ginian. hahahaha... yang kita pesen juga Ayam Goreng Lamongan dan Ayam Bakar Lamongan, lucu sih, menunya Ayam Lamongan, Warungnya Wong Solo, Makannya di Banjarmasin. 😅

0 km Banjarmasin



 

Selesai makan di luar masih gerimis, kita gak balik ke hotel, tapi masih lanjut jalan-jalan. Niatnya mau liat suasana sekitar Sungai Barito di malam hari, terutama malam minggu gini. Tapi yah karena hujan otomatis sepi disana.

Akhirnya cuma lewat aja, karena hujan semakin deras. Balik ke hotel lagi.

Pagi harinya, sarapan di hotel. Kita milih Hotel Bumi Banjar, karena lokasinya pas ditengah-tengah, dari Banjarmasin kota, Bandara, dan tempat proyeknya suami.
Menunya lebih banyak menu jawa, seperti oseng tempe, telor bumbu bali (kalo di Banjarmasin namanya Telor Habang ), Soto Lamongan, Soto Banjar. Herannya, masakannya warnanya merah menyala kayak pedes gimana gitu, tapi pas dimakan rasanya gak pedes, malah cenderung hambar, mungkin cita rasa masakan Banjar seperti itu kali yah.

Selesai sarapan kita berangkat jalan-jalan ke Taman Siring 0 Kilometer Banjarmasin. Semalam cuma lewat aja karena hujan. Pagi ini, pengen foto disana. hahaha.... jiwa narsism nya kumat.

Sekitar 15 menit perjalanan, kita sudah sampai lokasi. Disana juga sudah ramai orang-orang yang sedang olahraga pagi maupun yang sekedar jalan-jalan pagi bersama keluarga. Karena di sekitar sana juga ada CFD, tapi saat aku sampai sana sudah di buka lagi jalan yang buat CFD. Yah hampir sama seperti CFD di Jl Ijen, Malang.




Dan selain di sepanjang tepi sungai itu buat orang-orang jogging, disana juga ada orang yang jual makanan, bahkan ada yang jual makan diatas sungai. Memang namanya Pasar Wisata Terapung Banjarmasin, di Sungai Martapura Banjarmasin.


Pasar Wisata Terapung Banjarmasin

Menara Pandang Taman Siring


Penjual di Pasar Apung

 Di Pasar Apung ini yang dijual lebih banyak buah-buahan. Dan Jajanan dan Makanan khas Banjar.
Kita gak nyicipin sih karena ramai banget di perahu-perahu sekitar, dan aku yang parno takut ngguling itu perahu kayak di film-film serta agak gimana gitu terombang ambing di atas perahu (biasanya terombang-ambing di lautan asmara. eeaaakkk... ), di sisi lain kayak kurang higienis gitu (maaf aku orangnya jijik-an) jadi yah kita cuma liat-liat aja. Dan foto-foto pastinya. 

 

Jajanan Khas Banjar


Wadai Khas Banjarmasin

 Sebenarnya aku terpikat dengan jajanan yang dilumuri kelapa parut itu, kalo di Malang namanya Klepon, gak tau kalo di Banjar apa namanya. Mau beli eh sudah di serobot orang, mungkin kelamaan foto-foto dan liat-liat deh akunya.

Dermaga Pasar Apung Martapura

Setelah puas liat-liat Pasar Apung, kita lanjut jalan-jalan mengitari Taman Siring. Iya, mirip seperti Pasar Minggu di Malang. Ada orang yang jualan, ada acara mewarnai anak-anak, atrakasi kebolehan, foto-foto dengan cosplay, macem-macem deh.

Selesai darisana, aku ngajak suami nyari oleh-oleh mumpung sempet, karena besok dia sudah kembali ke proyek dan aku juga sudah balik ke Malang.
Kita nyari oleh-oleh di Toko "Andalas", soalnya nama toko itu yang langsung muncul di mesin pencarian google.

Disana lengkap, berbagai macam oleh-oleh khas Kalimantan gak hanya dari Banjarmasin aja.
Sayang, lupa gak aku foto toko oleh-olehnya, dan oleh-oleh yang aku beli. Aku beli Amplang (karena oleh-oleh wajib kalo ke Kalimantan), Wadai Ilat Sapi, Bolu Kukus Khas Kalimantan, dan Dodol Khas Banjar. Di Toko "Andalas" juga ada oleh-oleh kain khas Kalimantan, baju, daster. Lengkap deh, cuma disana gak ditulis harganya per produk jadi kita mesti tanya ke pramuniaga nya. kan sungkan kalo bolak balik tanya.

Suami sempet ngajak liat Pasar Apung yang di Sungai Barito, tepatnya di daerah Kuin Selatan, tapi.... Pasarnya hanya ada di jam-jam tertentu yaitu Jam 04.00 - 07.00 WITA. hem... berarti jam 3 pagi waktu Jawa. yah, besok pasti gak bisa, okelah di skip dulu rute kesana, sebenernya disana juga ada penyebrangan ke Pulau Alalak, yaitu tempat Konservasi Monyet Bekantan, lagi-lagi karena kurang pahamnya kita, rute itu terlewat, tahunya malah pas lagi bersantai di hotel, iseng searching. Belum rejeki.

Nasi Itik Khas Banjarmasin


Hari terakhir di Banjarmasin.
Sehabis subuh ditinggal suami balik ke proyek. Otomatis sendirian di hotel sampai nanti siang, karena janjian mau dijemput buat ke Bandara.

Paginya, tiba-tiba di Whatsapp teman kantor mau nitip oleh-oleh. Ya sudah daripada gabut di hotel sendirian aku berangkat lagi ke Toko "Andalas" dengan order Gojek. hehehe... gak di Malang, gak di Banjarmasin, Gojek itu berfaedah sekali.

Sekitar jam 14.00 WITA suami jemput di hotel, aku juga sudah check out.

Kita perjalanan ke Bandara Syamsudin Noor. Karena aku belum makan siang, suami ngajak makan dulu, nyobain Nasi Itik. Seporsi harganya Rp. 18.000,-


Perjalanan Pulang

Tepat pukul 17.45 WITA, pesawat membawa ku kembali pulang ke Jawa.

Bye... Banjarmasin. Kalo ada rejeki waktu mungkin aku akan datang lagi. See you next time, Dear. take care yah... cepet pulang....



Comments

Popular posts from this blog

PENGALAMAN PERTAMA KE SULAWESI SELATAN

Pengalaman Mengurus Pencairan Dana BSU (Bantuan Sosial Upah)

Liburan ke Eco Green Park Batu Malang