PENGALAMAN PERTAMA KE SULAWESI SELATAN
Bulan Februari 2023 ini, si kecil tepat di usia 3 tahun. Sebelumnya aku dan suami berencana mau mengadakan syukuran kecil-kecil an sebagai bentuk rasa syukur kami atas rezeki. Qodarullah, Ayahnya si kecil yang bekerja di Pare-pare, Sulawesi Selatan jadwal proyelnya mundur, yang seharusnya selesai di akhir Januari 2023, dan pulang di tanggal 8 Februari 2023 menjadi akhir februari 2023. Akhirnya, acara syukurannya si kecil tanpa Ayahnya. Untuk mengobati rasa rindu suami kepada anak dan istrinya, suami berinisiatif ngajak kami (aku dan zadin) untuk main ke Makassar sekaligus ke Pare-pare tempat proyek suami.
Kami mencari tanggal yang pas buat kami pergi
kesana, terutama aku untuk pengajuan cuti kantor selama 2 hari. Diambillah hari
Minggu, Senin dan Selasa (tgl 4- 7 Feb). Aku search jadwal penerbangan dan
tiket yang sedang promo. Rencana awal sabtu siang, aku dan zadin berangkat,
kami ambil penerbangan malam sekitar jam 20.00 WIB, estimasi sampai di Makassar
sekitar jam 22.30 WITA. Tetapi mempertimbangkan, kondisi cuaca Malang-Surabaya
yang hujan akhir-akhir ini, dan nanti Zadin kecapekan karena perjalanan malam,
akhirnya aku menambah cuti lagi, kami berangkat hari Sabtu pagi, mengambil
penerbangan jam 10.25 WIB dari Bandara International Juanda-Surabaya, estimasi
sampe di Makassar sekitar jam 12.55 WITA. Oke fix, tiket pulang tgl 7 Februari
sudah beli duluan karena pas lagi murah, kami mendapat maskapai Super Air
Jet (yang masih 1 grup dengan Lion Air). Kami berangkat tgl 4
Februari dengan menggunakan maskapai Lion Air. Allhamdulillah kami
mendapat harga promo lagi, sekedar tips jika ingin mendapatkan harga tiket yang
lebih murah dari harga normal, aku beli mendekati hari H keberangkatan. Entah
sejak kapan seperti ini, setauku malah kalo pesan mendekati hari H tarifnya
mahal, tapi sekarang enggak.
di Gate menunggu boarding |
Tibalah, hari H kami berangkat. Malamnya aku
sempet degdeg-an, worry, tentang Zadin. Karena ini adalah pengalaman pertama
Zadin pergi naik pesawat, takut didalam pesawat dia bosen, trus rewel, trus
ngantuk, bahkan mabok udara, wah macem2 pikiran burukku. Tetapi hal itu semua
terbantahkan saat kami flying. Allhamdulillah, Zadin happy, ngoceh2
mengomentari awan yang putih, video kelomang/keong (yang sengaja aku download di HP
untuk mengantisipasi kebosanan), bahkan selama 90 menit terbang dia gak tidur
sama sekali, masi full power. Legaaa rasanyaaa…. Saat landing di Bandara
International Sultan Hasanuddin,Maros, Sulawesi Selatan. Diajak antri bagasi
pun juga happy aja, padahal kami sempat salah antri bagasi. Hehehehe… (maafkan
keteledoran ibumu ini Nak).
bocil yg happy saat di pesawat |
Ayah Zadin sudah menunggu di depan gate kedatangan. Zadin langsung heboh ngeliat anaknya, maklum sudah 3 bulan belum ketemu Ayahnya. Zadin minta gandeng terus sampe di parkiran mobil. Jadi terharu ngeliatnya. (mellow mode on)
Keluar bandara kami menuju ke Hotel untuk menginap 1 malam sebelum besoknya kami menuju ke Sidrap. Sekalian bersih-bersih badan dan istirahat. Btw, Zadin baru bangun tidur langsung diangkut berangkat ke Bandara lo hehehehe…. Biar nutut jam nya karena kalo nungguin dia mandi, jelas lama karena ada drama sebelum mandi. Hauf. Oke next… kami sebelumnya sudah booking di Whiz Prime Hotel Hasanuddin yang di Jl. Sultan Hasanuddin No.4 kota Makassar. Lokasinya ada di tengah kota dekat dengan perkantoran, pusat perbelanjaan, toko oleh-oleh, dan tempat nongkrong anak mudah. Kami tidak mencari itu semua sih aslinya, cari yang murah dan include sarapan. Dasar buibu…
Kota Makassar dari ketinggian |
Menjelang senja kami keluar hotel dan menuju
Masjid 99 Kubah yang baru diresmikan tahun 2022 lokasinya ada di Centre Point
of Indonesia (CPI). Masjid ini di arsteki oleh Pak Ridwan Kamil. Sampai saat
ini Masjid 99 Kubah atau yang juga dikenal Masjid Asmaul Husna masih dalam
tahap finishing. Karena kami kesini pas hari sabtu sore malam minggu
sudah jelas donk ya macet dimana-mana, sampai parkiran masuk CPI antri lama dan
hampir gak dapat parkiran. Kami sampai tepat adzan maghrib, jadi sekalian
sholat maghrib di Masjid. Selesai sholat kami jalan-jalan di Lego-lego Sul-sel,
semacam food court dan ruang terbuka di pinggir pantai yang biasa digunakan
masyarakat untuk berkumpul, bermain bersama anak, teman maupun pasangan. Icon
kota Makassar yang terbaru setelah Pantai Losari.
Sekitar jam 21.00 WITA kami memutuskan untuk
kembali ke Hotel, karena besok pagi kami akan berangkat menuju Kabupaten Sidrap
(Sidenreng Rappang).
Paginya kamu terbangun karena jadwal sarapan di
hotel dimulai pukul 06.00 – 09.00 WITA. Kami datang sekitar pukul 07.30 WITA
karena sebelumnya drama Zadin yang rewel karena dipaksa bangun dan masih lesu
(nyawa belum terkumpul). Restoran hotel terletak dipinggir kolam renang, Zadin
yang awalnya lesu jadi semangat karena ngeliat kolam renang.
Setelah sarapan kami bergegas untuk siap-siap
cek out, karena perjalanan dari Makassar ke Sidrap memakan waktu sekitar 4-5
jam perjalanan darat. Sebelumnya kami berencana mampir ke Bantimurung
Bullusaraung di Maros, Sulawesi Selatan. Tepat jam 10.30 WITA kami cek out di
hotel dan sekalian membeli meal box yang ada di lobby hotel, lumayan untuk
bekal selama perjalanan harganya pun murah Rp. 15.000,- dengan pilihan nasi
kuning atau nasi goreng, kami memilih nasi goreng karena yang tersisa hanya itu
saja.
Suasana kota Makassar di hari minggu hampir
sama dengan di kota-kota besar lain, pertokoan masih banyak yang tutup, untuk
acara Car Free Day aku belum nemuin sih sepanjang perjalanan. Aku mengajak
suami ke Fort Rotterdam (Benteng Ujung Pandang) yang juga icon kota Makassar.
Kami hanya sampai di parkiran dan foto didepan landmark Fort Rotterdam saja,
karena untuk memasuki area benteng waktu kami terbatas dan saat kami disana
banyak bis-bis sekolah dari luar Makassar yang sedang berkunjung ke Fort
Rotterdam tersebut. Suami cerita kalo malam disini banyak anak muda nongkrong
yah bisa dibilang jadi tempat hits anak muda Makassar. Btw sebelumnya suami
pernah ditugaskan proyek di Makassar tahun 2017 tetapi lokasinya masih di Kota
Makassar jadi sedikit banyak tahu tempat-tempat seru disini.
Setelah dari Fort Rotterdam, kami menuju ke
Maros, tepatnya ke Taman Bantimurung Bullusaraung. Perjalanan kami tempuh
sekitar 1,5 – 2 jam perjalanan. Untuk petunjuk arah sudah cukup jelas, tinggal
mengikuti saja. Namun jalannya banyak berlubang, dan lubangnya lumayan besar
jadi kudu hati-hati terutama untuk kendaraan roda 2. Karena disini tempat
lokasi tambang pasir, dari kejauhan sudah tampak bukit yang sudah gundul. So sad….
Miris sekali.
Sesampainya kami di Bantimurung, suasana cukup
sepi meskipun kami berkunjung di akhir pekan. Tempat parkirnya luas, didepan
ada banyak warung rumah makan, toko-toko menjual souvenir.
Setelah puas berkeliling di
Bantimurung-Bullusaraung kami istirahat sejenak makan siang dengan meal box
yang kami beli di hotel tadi pagi, sebelum kami melanjutkan ke Sidenreng
Rappang (Sidrap) estimasi perjalanan sekitar 4-5 jam dari Maros.
Jalurnya adalah Maros – Pangkep – Pangkadjene –
Barru – Pare-pare – Pinrang – Sidrap. Perjalanan panjang. Selama diperjalanan
kami melewati pesisir pantai, terutama setelah memasuki Pare-pare yang disebut
juga Kota Cinta Habibie-Ainun, karena Alm. Pak Habibie lahir di Pare-pare.
Tepat jam 19.00 WITA, kami sampai di rumah dinas suami. Melelahkan dan juga menyenangkan. Gak ngebayangin menempuh perjalanan sejauh ini, dari Malang ke Juanda lalu ke Makassar dan 5 jam perjalanan ke Sidrap. Aku jadi merenung begini ya suami kalo mencari rejeki, sejauh ini demi bisa transfer tiap bulan ke istri. Terberkahilah para Ayah/Suami yang sedang berjuang mencari rejeki halal & berkah untuk keluarga.
Oke Nak, kemana lagi kita? Allhamdulillah, kamu jadi partner yang menyenangkan untuk jalan-jalan. :)
Ada beberapa persiapan yang aku pelajari sebelum mengajak si kecil bepergian dengan pesawat :
- Siapkan bekal seperti camilan, susu, air minum untuk si kecil.
- Siapkan mainan kesukaannya. (karena waktu itu mainannya si kecil ketinggalan, akhirnya beli mainan di tenant di Bandara)
- Saat mau take off usahakan si kecil minum/mengunyah makanan, hal ini untuk menghindari rasa tidak nyaman di telinga akibat perbedaan tekanan udara.
- biarkan si kecil bermain sepuasnya saat menunggu boarding, supaya nanti didalam pesawat dia lelah dan tertidur. (saat perjalanan pulang si kecil sempat tidur karena kelelahan perjalanan dari sidrap ke bandara)
- toleransi penggunaan gadget, yang biasanya jarang banget liat youtube, untuk sementara aku ijinkan selama dalam perjalanan di pesawat. download terlebih dahulu video favorit si kecil.
- memakai earmuf jika si kecil berkenan dan jangan lupa memakai masker.
Cukup sekian pengalamanku bepergian bersama si kecil dan beberapa tips yang dapat aku bagikan. semoga bermanfaat....
Comments
Post a Comment